BEKERJA YANG TERTIB
Saudaraku, janganlah kita seperti orang yang tidak jelas
dalam mengerjakan sesuatu. Seperti orang yang berniat membereskan isi lemari
baju. Ketika sebagian baju dikeluarkan terlebih dahulu, kemudian ia menemukan
beberapa lembar foto masa lalu. Akhirnya ia sibuk memilah-milah dan
mengumpulkan foto itu dan berpikir untuk mencari foto yang lain yang mungkin
masih terselip. Lalu timbul pikiran untuk menyusunnya dalam satu album foto. Ia
pun mencari album yang masih kosong, lalu sibuk dengan foto-foto itu. Sementara
tumpukan baju dan lemarinya tak beres ia rapihkan.
Tidak sedikit orang, bahkan mungkin termasuk kita di
antaranya, yang jika melakukan suatu pekerjaan, tidak fokus sehingga tidak
selesai dengan baik. Target tidak tercapai, rencana meleset jauh, gara-gara
tidak fokus dan banyak keinginan setiap kali menemukan sesuatu hal yang lebih
menarik hati. Akhirnya, pekerjaan tidak ada yang tuntas. Alih-alih menuruti
kesenangan hati, yang terjadi malah pekerjaan menjadi berantakan.
Tidak sedikit orang yang lebih mudah untuk menuruti
kesenangan, menuruti keinginan meraup untung banyak dari sana-sini, namun lupa
untuk mengukur kapasitas dan kemampuan diri. Hasilnya, bukan keuntungan yang
bertambah, malah kerugian yang semakin besar karena pikirannya terbagi,
tenaganya terbatas, hingga tak ada satupun yang mencapai target.
Sikap yang demikian bukanlah sikap yang diajarkan di dalam
Islam. Rosululloh Saw. mencontohkan bekerja secara tertib dan tuntas sebelum
beranjak kepada pekerjaan yang lainnya. Dalam salah satu hadits, Rosululloh
Saw. bersabda, “Sesungguhnya
Alloh Swt. mencintai seorang hamba yang apabila ia bekerja, maka ia bekerja
dengan itqan (menuntaskan dengan sempurna) pekerjaannya.” (HR. Thobroni)
-Aa Gym-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar