Peranan Wanita Sebagai Isteri Idaman
Sungguh kaum wanita telah melewati suatu masa yang mana
mereka ditempatkan pada posisi yang tidak layak, tidak proporsional dan sangat
memilukan, tidak ada perlindungan bagi mereka, hak-hak mereka dihancurkan,
kemauan mereka dirampas, jiwa mereka dibelenggu, bahkan saat itu mereka berada
pada posisi yang amat rendah dan hina.
Pada zaman Romawi seorang suami bisa menetapkan hukuman
mati kepada istrinya jika suaminya menghendaki, bangsa Romawi menganggap bahwa
wanita adalah sama dengan harta dan perabot rumah tangga, sementara bangsa
Yahudi menganggap wanita adalah najis atau kotor, dan yang lebih buruk lagi
adalah sikap orang Nashrani yang mempertanyakan keberadaan wanita, apakah
wanita itu manusia yang memiliki jiwa atau tidak?! Yang pada
akhirnya perlakuan buruk ini mencapai puncaknya dengan menganggap wanita
sebagai sumber keburukan, di mana wanita dikubur hidup-hidup, sebagaimana yang
dilakukan oleh bangsa Arab Jahiliah.
Setelah melalui berbagai macam kebiadaban dan perlakuan pahit sepanjang
masa, muncullah cahaya Islam yang menempatkan wanita pada posisi yang adil
untuk melindungi kehormatan mereka. Islam memberikan hak-hak wanita secara
sempurna tanpa dikurangi, juga meninggikan derajat wanita yang masa sebelumnya
mereka dihinakan dan direndahkan sepanjang sejarah. Islam memproklamirkan bahwa
wanita adalah manusia sempurna, memberikan hak-haknya secara wajar dan
manusiawi serta menjaga mereka agar tidak dijadikan pelampiasan syahwat belaka
yang diperlakukan seperti binatang. Islam menjadikan wanita sebagai unsur yang
memegang peranan penting dalam membangun masyarakat yang beradab.
Untuk mencapai tujuan itu, Islam menjadikan kasih sayang antara suami
dan isteri sebagai penjaga kelangsungan hidup berumah tangga. Kecintaan dan
kasih sayang seorang wanita kepada suaminya merupakan bukti adanya karakter
yang kuat dari sifat alamiah yang ada pada dirinya, sehingga hal itu akan
menghindarkan dirinya dari berselingkuh atau mencari perhatian laki-laki lain.
Diantara kebahagian seorang suami adalah dikaruniainya
isteri yang shalehah sebagaimana sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa
sallam :
"Dan di antara kebahagiaan adalah wanita shalehah,
jika engkau meman-dangnya maka engkau kagum kepadanya, dan jika engkau pergi
darinya (tidak berada di sisinya) engkau akan merasa aman atas dirinya dan
hartamu. Dan di antara kesengsaraan adalah wanita yang apabila engkau
memandangnya engkau merasa enggan, lalu dia melontarkan kata-kata kotor
kepadamu, dan jika engkau pergi darinya engkau tidak merasa aman atas dirinya
dan hartamu." (HR. Ibnu Hibban dan lainnya dalam As-Silsilah ash-Shahihah
hadits 282)
Dalam sabdanya yang lain:
"Dan isteri shalehah yang menolongmu atas persoalan dunia dan
agamamu adalah sebaik-sebaik (harta) yang disimpan manusia." (HR. Baihaqi
dalam Syu'abul Iman, Shahihul jami' 4285)
Oleh karena itu isteri shalehah adalah idaman bagi setiap suami shaleh
di setiap waktu dan tempat. Isteri idaman dia adalah wanita mukminah, wanita
shalehah yang jiwanya sebagai cerminan ilmu syar'i yang hanif, aqidahnya murni,
akhlaknya agung, dan perangainya baik, untuk mendapatkannya harus diperhatikan
hal-hal berikut:
Cara memilih isteri idaman
·
Memilih wanita karena harta,
keturunan, kecantikan dan agamanya sebagaimana sabda Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa sallam :
"Wanita itu dinikahi karena empat hal: Hartanya, keturunannya,
kecantikan-nya dan agamanya. Maka hendaknya engkau utamakan wanita yang memiliki agama, (jika tidak)
niscaya kedua tangan-mu akan berdebu (miskin merana)." (HR.Al-Bukhari,
Fathul Bari 9/132)
Dengan memilih
wanita yang berasal dari lingkungan yang baik dan karakter yang benar-benar
shalehah maka akan menghasilkan ketenangan dalam hidup berumah tangga. Karena
adat kebiasaan dan gaya hidup suatu kaum sangat berpengaruh terhadap
kepribadiannya.
·
Diutamakan yang gadis
sebagai-mana sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam :
"(Nikahilah)gadis-gadis sesungguhnya mereka lebih banyak keturunannya,
lebih manis tutur katanya dan lebih menerima dengan sedikit(qanaah). dan dalam
riwayat lain "Lebih sedikit tipu dayanya". (HR.Ibnu Majah
No.1816 dan dalam As Silsilah ash Shahihah , hadits No.623)
·
Diutamakan wanita yang subur
atau tidak mandul, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam
:
"Kawinilah wanita yang penuh cinta dan yang subur peranakannya. Sesung-guhnya aku
bangga dengan banyaknya jumlah kalian di antara para nabi pada hari
kiamat." (HR. Imam Ahmad 3/245 dari Anas, dikatakan dalam Irwaul Ghalil
hadits ini shahih)
Aqidah isteri idaman
Seorang isteri idaman harus memahami arti pentingnya
aqidah islamiyah yang shahihah, karena sah tidaknya suatu amal tergantung
kepada benar dan tidaknya aqidah seseorang. Isteri idaman adalah sosok yang
selalu bersemangat dalam menuntut ilmu agama sehingga dia dapat mengetahui
ilmu-ilmu syar'i baik yang berhubungan dengan aqidah, akhlak maupun dalam hal
muamalah sebagaimana semangatnya para shahabiyah dalam menuntut ilmu agama
Islam, mereka bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam untuk
menghilangkan kebodohan mereka dan beribadah kepada Allah di atas cahaya ilmu,
sebagaimana riwayat dibawah ini:
Dari Abu Said Al Khudri dia berkata: Pernah suatu kali
para wanita berkata kepada Rasulullah n: "Kaum laki-laki telah mengalahkan
kami, maka jadikanlah satu hari untuk kami, Nabi pun menjanjikan satu hari
dapat bertemu dengan mereka, kemudian Nabi memberi nasehat dan perintah kepada
mereka. Salah satu ucapan beliau kepada mereka adalah: "Tidaklah seorang
wanita di antara kalian yang ditinggal mati tiga anaknya, kecuali mereka
sebagai penghalang baginya dari api nereka. Seorang wanita bertanya:
"Bagaimana kalau hanya dua?" Beliau menjawab: "Juga dua."
(HR. Al-Bukhari No 1010)
Seorang isteri yang aqidahnya benar akan tercermin dalam tingkah
lakunya misalnya:
§
Dia hanya
bersahabat dengan wanita yang baik.
§
Selalu
bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Rabbnya.
§
Bisa menjadi
contoh bagi wanita lainnya.
Akhlak Isteri
Idaman
§
Berusaha
berpegang teguh kepada akhlak-akhlak Islami yaitu: Ceria, pemalu, sabar, lembut
tutur katanya dan selalu jujur.
§
Tidak banyak
bicara, tidak suka merusak wanita lain, tidak suka ghibah (menggunjing) dan
namimah (adu domba).
§
Selalu berusaha
untuk menjaga hubungan baik dengan isteri suaminya yang lain (madunya) jika
suaminya mempunyai isteri lebih dari satu.
§
Tidak
menceritakan rahasia rumah tangga, diantaranya adalah hubungan suami isteri
ataupun percekcokan dalam rumah tangga. Sebagaimana sabda Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa sallam : "Sesungguhnya di antara orang yang
terburuk kedudukan-nya disisi Allah pada hari kiamat yaitu laki-laki yang
mencumbui isterinya dan isteri mencumbui suaminya kemudian ia sebar luaskan
rahasianya." (HR. Muslim 4/157)
Isteri idaman di
rumah suaminya
§
Membantu suaminya
dalam kebaikan. Merupakan kebaikan bagi seorang isteri bila mampu mendorong
suaminya untuk berbuat baik, misalnya mendo-rong suaminya agar selalu ihsan dan
berbakti kepada kedua orang tuanya, sebagaimana firman Allah: "Kami
perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya,
ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah
payah." (Al Ahqaf 15)
§
Membantunya dalam
menjalin hubungan baik dengan saudara-saudaranya.
§
Membantunya dalam
ketaatan.
§
Berdedikasi
(semangat hidup) yang tinggi.
§ Ekonomis dan pandai mengatur rumah tangga.
§
Bagus didalam
mendidik anak.
§
Penampilan:
-Di dalam rumah, seorang isteri yang shalehah harus selalu memperhatikan
penampilannya di rumah suaminya lebih-lebih jika suaminya berada di sisinya
maka Islam sangat menganjurkan untuk berhias dengan hal-hal yang mubah sehingga
menyenangkan hati suaminya.
-Jika
keluar rumah, seorang isteri yang sholehah harus memperhati-kan hal-hal
berikut:
Harus
minta izin suami.
Harus
menutup aurat dan tidak menampakkan perhiasannya.
Tidak
memakai wangi-wangian.
Tidak
banyak keluar kecuali untuk tujuan syar'i atau keperluan yang sangat mendesak.
Maraji':
Tarbiyatul Athfal fil Hadits Asy-Syarif, Khalid Ahmad Asy-Syanthot, Tarbiyatul
Athfal fil Islam, Habsyi Fathullah Al-Hafnawiy(Ummu Ahmad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar