BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan
Akidah dan Akhlak merupakan salah satu pendidikan agama islam yang diterapkan
dalam institusi pendidikan sebagai sarana mewujudkan tujuan pendidikan yaitu
membentuk manusia yang berakhlakul karimah yang merupakan aspek tujuan
pendidikan nasional yang tecantum dalam UU No.20 tahun 2003. Salah satunya
yaitu pendidikan bertujuan untuk berkembnagnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta mempunyai akhlak yang mulia.
Kegiatan
belajar Aqidah Akhlak terhadap perilaku siswa remaja adalah salah satu kegiatan
yang harus dilakukan dan diterapkan, agar siswa tersebut tidak terpengaruh oleh
dunia bebas dan pergaulan bebas. Dengan demikian manfaat belajar pedidikan
aqidah akhlak sangatlah penting dan sangat diperlukan untuk membimbing dan
membina siswa agar memahami dan mengetahui manfaat belajar aqidah akhlak
khususnya pada materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja.
Maka dari
itu, dalam makalah ini penulis berusaha menela’ah materi Akidah Akhlak yang
berjudul “Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja” dari segi substansi,
formatif serta telaah afektifnya.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
Telaah Substansinya ?
2. Bagaimana
Telaah Formatifnya ?
3. Bagaimana
Telaah Afektifnya ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Telaah Substansi
1. Pengertian Masa Remaja
Menurut bahasa arab, remaja
berasal dari kata As-Syabab artinya muda dan kuat, energik dan
dinamis, baik dan kreatif, tumbuh dan berkembang. Kata
remaja berasala dari terjemahan bahasa Inggris adolescence dan bahasa
Latin adolescere yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”.
Sedangkan dalam Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia kata remaja memiliki tiga
arti, yakni mulai dewasa, sudah sampai umur untuk kwin dan masa muda.
Masa remaja
mempunyai rentang waktu sekitar sejak usia 12-17 tahun. Masa remaja adalah
lanjutan dari masa pubertas antara usia 9-13 tahun. Ada ciri-ciri yang menonjol
pada masa pubertas ini, yaitu adanya gejolak dan ruang ketidakpastian dan
ketidakjelasan. Maksudnya, masa remaja dapat dikatakan masa yang serba
tanggung, belum matang dalam hal berfikir walaupun secara fisik telah
menyerupai orang dewasa. Karenanya, dapat dimaklumi jika masa remaja adalah
masa yang penuh dengan maalah.
Masalah itu
muncul karena remaja mengalami tekanan dari banyak faktor, faktor internal yang
datang dari dirinya dan faktor eksternal, yakni tuntutan lingkungan yang seolah
memaksa remaja untuk segera cepat menyesuaikan diri. Tekanan itu kemudian
direspon dengan berbagai macam hal, baik yang positif maupun yang negatif.[1]
2. Ciri-Ciri Remaja
Masa remaja memiliki ciri-ciri yang khas, yang membedakannya dengan
masa-masa sebelum atau sesudahnya. Adapun ciri-ciri masa remaja menurut Hurlock adalah :[2]
a. Masa remaja
sebagai periode yang penting
b. Masa remaja
sebagai periode perubahan
·
Perubahan emosi, lebih sensitif dan
emosional, rasa itu dapat langsung
ditampakkan dalam perilaku atau hanya dipendam sendiri.
·
Perubahan tubuh, minat dan peran,
perubahan fisik memicu perubahan pada minat dan peran yang ingin dikerjakannya.
·
Perubahan nilai, dari nilai yang
dulunya dipercaya pada masa kanak-kanak berubah menjadi nilai yang rasional.
·
Ambivalensi, sikap yang mendua,
mau-mau tetapi juga tidak mau.
c. Masa remaja sebagai
masa mencari identitas, dengan menyeleksi figur-figur idola yang dianggap
mewakili impiannya.
d. Masa remaja
sebagai masa yang tidak realistis
Melihat segala sesuatu sesuai apa yang diinginkan,
sehingga ketika apa yang diinginkan tidak sesuai kenyataan maka mudah kecewa,
frustasi dan emosi.
3. Pengertian dan Pentingnya Akhlak Terpuji dalam
Pergaulan Remaja
Pengertian akhlak, “al-akhlak”
berasal dari bahasa Arab bentuk jama’ dari kata “khulkun” yang artinya
budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat, sedangkan akhlak terpuji yang
dalam bahasa Arab disebut “akhlak al-karimaah”, karimah yang
berarti mulia atau luhur, oleh karena itu “akhlak al-karimah” adalah
sifat, watak, perangai, atau perilaku baik dan luhur yang bersumber dari
nilai-nilai ajaran akhlak Islam.[3] Ahmad Amin
dalam bukunya “Al-Akhlak” merumuskan pengertian akhlak sebagai berikut : Akhlak
adalah suatu ilmu yang menjelaskan baik dan buruk, menerangkan apa yang
seharusnya dilakukan oleh manusia kepada yang lainnya menyatakan tujuan yang
harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukan apa yang harus
diperbuat.[4]
Sedangkan pergaulan sendiri adalah suatu interaksi
antara satu dengan lainnya yang tidak dibatasi oleh apapun. Pergaulan dapat
ditemui dimana saja mulai dilingkungan keluarga sampai masyarakat umum yang
membutuhkan adanya tata cara bergaul sehingga akan ditemui kehidupan yang damai
dan rukun, apalagi remaja yang pada zaman sekarang menghadapi zaman yang penuh
dengan tantangan dan godaan, apalagi yang berhubungan dengan gaya. Oleh karena
itu akhlak al-karimah sangat penting dalam pergaulan masyarakat, terutama dalam
pergaulan remaja, apalagi saat ini sedang maraknya berbagi kenakalan remaja,
baik minum-minuman keras, berjudi, freesex, narkoba dan lain-lain.
Hidup remaja muslim yang
diterapkan di Negara saat ini dimana banyak bertentangan dengan
ajaran-ajaran agama Islam tetapi gaya hidup ini mendapat tempat yang khusus
dikalangan remaja muslim. Berarti remaja sekarang belum terdidik dengan didikan
Islam yang sebenarnya dan masih minim akan ajaran Islam. Yang mana pergaulan
remaja saat ini banyak dipengaruhi oleh modernisasi barat sehingga mereka
berfikir dan bebas berbuat.
Dalam Islam tidak
diragukan lagi bahwa kaidah serta batasan dalam mengerjakan baik dan buruk itu
telah tertera dalam nash-nash syari’ah (al-Qur’an dan Hadits).gambaran jelas
tentang perintah berakhlak yang baik telah tercatat dalam al-Qur’an dan Hadits,
seperti firman Allah Q.S an-Nahl:90. [5]
Sebagaimana yang telah
dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, yang harus dijadikan contoh teladan yang
ideal, yang mana Allah mengutus Nabi untuk memberi teladan akhlak yang mulya
kepada manusia, perintah itu dilakukan nabi dengan baik, sehingga mendapat
pujian yang baik dari Allah SWT, “sesungguhnya engkau berada pada akhlak
yang agung” bahkan RosulAllah bersabda:[6]
إِنَّمَا بُعِثْتُ
لأُتَمِمَّ مَكَارِمَ الاَخْلاَقِ
Agama Islam adalah sebagai sumber nilai akhlak harus
dijadikan landasan dalam membina akhlak remaja, karena agama merupakan pedoman
hidup serta memberi landasan yang kuat bagi diri setiap remaja, maka dari itu
penting sekali untuk menanamkan nilai-nilai akhlak yang terpuji yang bersumber
pada ajaran Islam, serta membiasakan berakhlakul karimah dalam kehidupan
sehari-hari, karena dengan menciptakan akhlakul karimah akan terlaksananya
kemaslahatan yang baik dalam pergaulan sehari-hari.[7]
4. Kehidupan Moral dan Agama Usia Remaja
Dewasa ini
masalah pokok yang menonjol pada remaja adalah kaburnya nilai-nili di mata
remaja. Mereka dihadapkan pada berbagai kontradiksi dan aneka ragam pengalaman
moral, yang menyebabkan mereka bingung untuk memilih mana yang baik untuk
mereka.
Ada beberapa
perilaku negatif yang perlu diwaspadai pada remaja, yaitu :
a. Suka
keluyuran, menghabiskan waktu tanpa agenda dan tujuan yang jelas
b. Bermalas-malasan
dan suka menunda pekerjaan
c. Ragu dan
cenderung bimbang menghadapi kehidupan
d. Sering
minder akan kemampuan dan potensi diri
e. Mementingkan
bermain atau santai daripada belajar
f. Mudah larut
dalam berbagai kesenangan tanpa perhitungan
g. Cenderung
mengabaikan kebiasaan baik.[8]
5. Akhlak Mulia dalam Pergaulan Remaja
Agar terbentuk
akhlak yang mulia pada jiwa remaja, mereka perlu dibiasakan dengan melakukan
hall-hal dalam keseharian, yaitu antara lain :
a. Mengucap
dan Menjawab Salam, Islam mengajarkan kita untuk melakukan hal tersebut
karena hal tersebut dapat memupuk rasa kasih sayang antara sesama.
b. Berjabat
Tangan, rosullulah
telah mengajarka bahwa selain mengucap dan menjawab salam untuk lebih
menyempurnakannya dengan berjabat tangan.
c. Menghindari
Berkhalawat (berdua-duaan dengan lawan jenis), Hal ini dilang oleh islam karena
menimbulkan banyak madzorotnya.
d. Mencari
teman yang baik, ciri-ciri teman yang baik; tidak egois, dapat menjaga
rahasia, dapat menemani disaat suka dan duka, tidak menjerumuskan, hendaklah
dari keluarga yang baik-baik.[9]
6. Akibat Negatif Pergaulan Remaja yang Tidak Sesuai dengan Akhlak Islam dalam Fenomena Kehidupan
Melihat perkembangan
terakhir umat Islam di Indonesia tergambar dengan jelas betapa merosotnya
akhlaknya sebagai umat Islam. Khususnya yang terjadi di kalangan remaja,
padahal nilai suatu bangsa sangat tergantung dari kualitas akhlak-akhlak nya,
seperti dikatakan “bahwa suatu bangsa itu sangat ditentukan kualitas
akhlaknya, jika akhlak sudah rusak, maka hancurlah bangsa tersebut”.
Dilihat dari bentuk dan contoh perilaku terpuji dikalangan remaja, maka
terdapat sisi negatif yang terjadi apabila perilaku pergaulan remaja itu tidak
sesuai dengan akhlak Islam dalam fenomena kehidupan ini, diantara nilai-nilai
negatif akibat perilaku buruk yang terjadi dari fenomena-fenomena yang tampak
merupakan krisis moral atau permasalahan akhlak yang dialami para remaja,
dengan akibatnya para remaja jauh dari akhlak yang terpuji, diantara dampak
negative yang berpengaruh pada diri sendiri yakni, mereka lebih sering
menghabiskan waktu hidupnya untuk berfoya-foya dengan hal-hal yang menyimpang
dari agama, seperti kerusakan moral remaja dengan menggunakan narkoba, pengaruh
buruk yang diperoleh adalah dapat merusak hati dan otak, begitupun sikap remaja
yang seperti itu cenderung anarkis, berani, bahkan bisa jauh dan lupa pada
Tuhannya, karena pada dasarnya pergaulan yang semacam itu merupakan akhlak yang
tidak sesuai dengan ajaran Islam yang telah dimuat dalam al-Qur’an dan hadits,
bahkan dengan perilaku seorang remaja yang seperti itu dapat menjadikan dampak
negative pada oaring lain. Mereka mengancam hak-hak hidup orang lain
seperti membunuh, menganiaya, serta mengancam kehormatan orang lain dan
bersifat tidak susila seperti pemerkosaan dan perzinaan.
Perbuatan remaja
tersebut pada akhirnya akan menimbulkan keresahan sosial, sehingga kehidupan
masyarakat tidak harmonis, tentram, ikatan solidaritas menjadi runtuh. Secara
yuridis formal perbuatan-perbuatan mereka jelas melawan hukum tertulis atau
undang-undang.[10] Sebagaimana sumber
mengatakan :
وَقَالَ بَعْضُ
الْبَلَغَاءِ: الحُسْذُ الخُلُقُ مِنْ نَفٍسِهِ فِى رَاحَةٍ وَالنَّاسُ مِنْهُ فِى
سَلاَمَةٍ، وَالَسِّئُ الخُلْقُ النَّاسُ مِنْهُ فىِ بَلاَءٍ، وَهُوَ مِنْ
نَفْسِهِ فِى عِنَاءٍ
Artinya: “Sebagian
ahli balaghoh mengatakan: implikasi kemuliaan akhlak itu adalah ketentraman,
dan manusia yang berakhlak mulia akan selamat sebaliknya, orang yang hina
akhlaknya berada dalam kesengsaraan, yang berarti dirinya itu dalam kepedihan“.
Pergaulan remaja yang
tidak memperhatikan norma-norma agama akan menjadi pergaulan bebas yang tanpa
batas. Saat ini pergaulan bebas sudah sangat mengkhawatirkan, dan dampaknya
sudah begitu luas di berbagai bidang antara lain dibidang sosial, agama dan
kesehatan.
Adapun dampak negatifnya
apabila diperinci, sebagai berikut :
a.
Pergaulan negatif dapat
menghancurkan masa depan remaja dan memupuskan harapan orang tua dan keluarga.
Prestasi belajar akan turun sehingga menyebabkan kehancuran.
b.
Pergaulan bebas
menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu merupakan suatu hal yang
sangat ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya bagi
wanita.
c.
Pergaulan bebas dalam
hala ini seks bebas, terkumpul beracam-macam dosa dan keburukan yakni
berkurangnya iman si pezina, hilangnya sikap menjaga diri dari dosa, buruk
kepribadian, dan hilangnya rasa cemburu.
d.
akan
menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik dihadapan Allah
maupun sesama manusia.
e.
Perzinaan
merupakan dosa besar yang diancam neraka dan menyeret kepada terputusnya
hubungan silaturrahim, durhaka kepada orang tua, berbuat zalim, serta
menyia-nyiakan keluarga dan keturunan. Bahkan, dapat membawa kepada pertumpahan
darah dan dosa-dosa besar yang lain.
Agar para remaja
tidak terjebak ke dalam pergaulan bebas yang tidak sesuai dengan akhlak islami,
maka remaja perlu mengetahui hal-hal berikut :
a.
Hendaknya tidak
memakai busana yang dapat mengundang syahwat
b.
Hendaknya
menghindari berpacaran
c.
Jangan coba
menonton ataupun melihat vidio porno melalui media apapun
d.
Katakan “Tidak”
untuk minuman beralkohol dan narkoba
e.
Jangan mudah
terbawa arus budaya barat yang cenderung hedonis dan matrealis
f.
Ikutilah
aktifitas-aktifitas remaja yang lebih bermanfaat dibidang apasaja, karena hal
itu disamping memperikan pengalaman positif dalam kehidupan, juga meningkatkan
ilmu pengetahuan,keterampilan, dan kepribadian yang positif.[11]
7. Menerapkan Akhlak Terpuji dalam Kehidupan Remaja
Untuk menerapkan
dan membiasakan akhalak terpuji dalam kehidupan remaja, Prof. DR. Zakiyah
Darajat mengatakan, bahwa hendaknya setiap ucapan yang baik dan perbuatan
terpuji yang dilakukan oleh remaja diberi pujian dan dorongan untuk
mempertahankan kebaikan yang telah diciptakannya, serta digairahkan untuk
memperbaiki kekurangannya. Kritikan tajam, celaan atau penghinaan menurut
Zakiah Darajat haruslah dihindari dan dikurangi. Akan tetapi, jika harus
memberikan kritikan, kritikan itu haruslah dilakukan dengan sangat hati-hati
dan bijaksana.
Penerapan dan
pembiasaan akhlak terpuji dalam kehidupan remaja dilakukan melalui pembinaan
untuk menumbuhkan kesadaran bagi remaja memelihara secara terus-menerus
terhadap tatanan nilai agama agar segala perilaku kehidupannya senantiasa di
atas norma-nrma yang ada dalam tatanan itu.
Dalam hal ini
pembinaan yang dimaksud adalah pembinaan keagamaan yang sasarannya setiap
individu remaja. Pembinaan yang bercorak keagamaan atau keislaman akan selalu
bertumpu pada dua aspek, yaitu aspek spiritualnya dan aspek materialnya. Aspek
spiritual ditekankan pada pembentukan kndisi batiniah yang mampu mewujudkan
suatu ketentraman dan kedamaian di dalamnya. Dan dari sinilah akan muncul
kesadaran pada diri remaja untuk mencari nilai-nilai yang mulia dan bermartabat
yang haus dimilikinya sebagai bekal hidup dan harus mampu dilakukan dan
dikembangkan dalam kehidupan sehari-harinya. Kesadaran diri dari seorang remaja
sangat dibutuhkan untuk mampu menangkap dan menerima nilai-nilai spiritual
tersebut, tanpa adanya paksaan dan intervensi (campur tngan) dari luar dirinya.
Sedangkan pada
pencapaian aspek materialnya ditekankan pada kegiatan konkret berupa pengarahan
diri melalui kegiatan yang bermanfaat, seperti organisasi, olahraga, sanggar
seni dan lain-lain.[12]
Pada masa ini dengan
terjadinya perkembangan global di segala bidang kehidupan selain
mengindikasikan kemajuan umat manusia di satu pihak, juga mengindikasikan
kemunduran akhlak pada kaum remaja, disamping itu era informasi yang berkembang
pesat pada saat ini dengan segala dampak positif dengan negatifnya telah
mendorong adanya pergeseran nilai moral dikalangan remaja. Oleh karena itu
perilaku akhlak terpuji dikalangan remaja ini perlu ditanamkan dalam diri dan
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.[13]
Dengan adanya kemajuan
kebudayaan melalui pengembangan IPTEK oleh manusia yang tidak seimbang dengan
kemajuan moral akhlak, telah memunculkan gejala baru berupa krisis akhlak
terutama yang terjadi di kalangan remaja, untuk menerapkan akhlak yang baik
dalam menghadapi kondisi lingkup yang semacam itu, maka seorang remaja
haruslah lebih bijaksana, pintar, dan waspada dalam menyikapinya, dengan adanya
pembinaan terhadap remaja yang telah ditunjukkan dalam al-Qur’an dan hadits
yang ada. Maka di dalam pergaulan lingkup hidupnya, seorang remaja sudah
pastilah harus menanamkan akhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari, yang mana
di klasifikasikan kedalam beberapa lingkup pergaulan. Diantaranya:
a.
Bergaul dengan orang
tua, yakni dengan berkata sopan, santun, lemah lembut, jika hendak pergi maka
mintak izin dan mengucapkan salam, senantiasa patuh terhadap perintahnya,
selalu membantu dan mendo’akan orang tua. Firman Allah:(an-Nisa' [4]:36)
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا
تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
Artinya: “Sembahlah
Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat
baiklah kepada dua orang ibu-bapak”. (QS. an-Nisa' [4]: 36)
b.
Bergaul dengan guru, yakni
dengan selalu mentaati perintahnya, berkata sopan ketika mengikuti
pelajarannya, ikhlas penuh kesabaran dalam mengikuti pelajarannya, serta
mendo’akan guru. Dalam hadits disebutkan:
وَقِرُّوْا
مَنْ تَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُ
Artinya: “Muliakanlah orang yang telah memberi pelajaran kepadamu”
c.
Bergaul dengan lawan
jenis, Islam telah memberi rambu-rambu (batasan) yang harus diperhatikan antara
laki-laki dan perempuan. Diantaranya: wanita harus menutup aurat yang tampak,
masing-masing hendaknya menjaga diri, jangan sampai terjerumus dalam pergaulan
bebas (zina), kewajiban laki-laki menghormati wanita, serta menjaga diri dari
minum-minuman, obat-obatan yang berbahaya dan terlarang.
d.
Bergaul dengan teman
sebaya, yakni dengan cara menghargai, tidak suka menghina sesama, saling
menasehati, mendahulukan kepentingan bersama dari pada diri sendiri, serta
bertutur kata yang lembut.
B. Telaah Formatif
1. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator
Standar
Kompetensi pada materi akidah akhlak Kelas XI Semester 2 (Genap) ini yakni “Membiasakan
Perilaku Terpuji” SK ini sudah sangat sesuai dengan keadaan siswa yang
sudah berada pada jenjang yang cukup tinggi yakni MA Kelas XI, yang mana siswa
sudah mampu untuk memahami materi tersebut secara menyeluruh karena materi ini
membahas tentang Akhlak Terpuju dalam Pergaulan Remaja. Lebih lengkapnya
tertera dibawah ini :
STANDAR KOMPETENSI
|
KOMPETENSI DASAR
|
MATERI PEMBELAJARAN
|
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
|
7.
Membiasakan Perilaku Terpuji
|
7.1.
Menjelaskan
pengertian dan pentingnya akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
|
Pengertian dan pentingnya
akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
|
7.1.1. Mendeskripsikan tentang pergaulan remaja
7.1.2. Menganalisis dalil naqli tentang pergaulan remaja
|
7.2.
Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perilaku
akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
|
Bentuk
dan contoh-contoh perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
|
7.2.1. Menjelaskan tata cara pergaulan remaja
7.2.2. Memberi contoh prilaku terpuji dalam pergaulan
remaja
7.2.3. Membandingkan pergaulam islami dan pergaulan yang
tidak islami
|
|
7.3.
Menunjukkan nilai negatif akibat perilaku
pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan akhlak Islam dalam fenomena
kehidupan
|
Nilai negatif akibat perilaku
pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan akhlak Islam dalam fenomena
kehidupan
|
7.3.1 Memberi contoh akibat pergaulan yang
tidak islami
7.3.2 Menunjukkan akibat posotif pergaulan
remaja yang islami
|
|
7.4. Menerapkan akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
dalam kehidupan sehari-hari
|
Akhlak terpuji dalam
pergaulan remaja dalam kehidupan sehari-hari
|
7.4.1 Meneladani orang yang memiliki akhlak
terpuji dalam pergaulan
7.4.2 Menunjukkan hikmah akhlak terpuji
dalam pergaulan remaja
|
Pada materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
mata pelajaran akidah dan akhlak Madrasah Aliyah, dapat pemakalah jelaskan bahwa
keterhubungan SK dan KD sudah baik, dimana standar kompetensi yang diharapkan,
tercantum dalam kompetensi dasar, sehingga tujuan pembelajaran materi akhlak
terpuji dalam pergaulan remaja adalah untuk memberikan pemahaman dari apa yang
dijelaskan dalam pembelajaran. Artinya siwa diharapkan memenuhi dan memahami
materi- materi yang sudah ditentukan SK dan KD.
2. Alokasi Waktu
Alokasi waktu
yang digunakan yakni 4 x Pertemuan (8 x 45 menit), jika dilihat dari materi
yang akan diajarkan dengan alokasi waktu yang telah ditentukan maka sangat
efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran atau untuk mencapai SK dan KD.
Sehingga siswa dapat benar-benar memahami materi Akhlak Terpuji dalam Pergaulan
Remaja.
3. Model dan Metode Pembelajaran
Menurut Dr. ahmad Tafsir, metode adalah istilah yang digunakan untuk
mengungkapkan pengertian cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan
sesuatu.[14]
Dalam penyampaian materi banyak sekali metode yang dapat digunakan, namun
tidak semua metode itu dapat diterapkan dalam tiap materi yang diajarkan,
termasuk dalam materi akidah akhlak. Seorang guru harus pandai dalam memilih
metode yang digunakan dalam pembelajaran, sehingga siswa tidak merasa jenuh
dengan materi yang ada. Dalam materi akhalak terpuji dalam kehidupan remaja ini
menurut pemakalah metode yang sesuai yakni metode ceramah, Tanya jawab, suri
tauladan dan metode-metode lainnya yang akan tertera dibawah.
Dalam dunia pendidikan, metode ceramah digunakan oleh seorang guru dalam
penyampaian materi pembelajaran untuk memberi keterangan, informasi atau
penjelasan agar peserta didik memahami persis seperti yang disampaikan gurunya.
Kemudian setelah itu guru dapat menerapkan metode Tanya jawab baik pertanyaan
yang harus dijawab terutama dari guru pada siswa ataupun sebaliknya pula dari siswa
kepada guru. Metode ini digunakan dengan maksud untuk merangsang peserta didik
untuk berfikir dan membimbing dalam mencapai kebenaran. Kemudian diterapakan
juga metode suri tauladan yakni metode yang dapat diartikan sebagai
tauladan yang baik. Dengan adanya teladan yang baik, misalnya dalam akhlak
berpakaian guru memberi contoh dengan memakai pakaian yang sesuai dengan
syari’at Islam, maka akan menumbuhkan hasrat bagi peserta didik untuk meniru
dan mengikutinya, karena pada dasarnya dengan adanya contoh ucapan, perbuatan
dan contoh tingkah laku yang baik dalam hal apapun, maka hal itu merupakan
suatu amaliyah yang paling penting dan paling berkesan, baik badi pendidikan
anak, maupun dalam kehidupan dan pergaulan manusia sehari-hari.
Menurut
pemakalah model dan metode pembelajaran yang dapat digunakan pada materi ini
antara lain:
a. Model
Jigsaw (pembelajaran kelompok)
b. Model
CTL
c. Metode
ceramah
d. Metode
Tanya Jawab
e. Metode
diskusi
f. Metode
sosio drama
g. Metode
Problem solving
h. Metode
Suri Tauladan
4. Sumber dan Media Belajar
a. Buku
akidah akhlak kelas XI dan sumber lain yang relevan.
b. Film
/ Vidio tentang pergaulan remaja
c. Laptop
d. LCD
5. Evaluasi
Soal evaluasi yang terdapat pada
buku sudah cukup sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi yang akan
dicapai dan sudah sesuai dengan isi materi.
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
|
CONTOH SOAL
|
7.1.3. Mendeskripsikan tentang pergaulan remaja
7.1.4. Menganalisis dalil naqli tentang pergaulan remaja
|
·
Jelaskan apa yang dimaksud dengan pergaulan remaja
?
·
Jelaskan kehidupan moral dan Agama para remaja dewasa
ini ?
|
7.2.1. Menjelaskan tata cara pergaulan remaja
7.2.2. Memberi contoh prilaku terpuji dalam pergaulan
remaja
7.2.3. Membandingkan pergaulam islami dan pergaulan yang
tidak islami
|
·
Jelaskan tatacara mengucapkan salam sebagaimana
yang disunahkan oeleh Rasulullah saw ?
·
Ada beberapa akhlak mulia yang harus diperhatikan
dalam kehidupn remaja dewasa ini, sebutkan dan jelaskan ?
·
Ada beberapa perilaku negatif yang perlu
diwaspadai remaja, yaitu.... kecuali...
a.suka
keluyuran b. Ragu-ragu c.sering minder
d.
Punya pendirian kuat e. Cenderung
bimbang.
|
7.3.1 Memberi contoh akibat pergaulan yang
tidak islami
7.3.2 Menunjukkan akibat posotif pergaulan
remaja yang islami
|
·
Termasuk akibat pergaulan bebas remaja adalah, kecuali....
a.malas
bekerja b.susah diatur c.selalu berimajinasi
d.kurang
sopan e.rajin bekerja
|
7.4.1 Meneladani orang yang memiliki akhlak
terpuji dalam pergaulan
7.4.2 Menunjukkan hikmah akhlak terpuji
dalam pergaulan remaja
|
·
Secara keseluruhan bentuk-bentuk pembinaan akhlak
telah dilakukan oleh sekolah-sekolah, sebutkan pembinaan akhlak di sekolahmu
dan apa manfaat yang telah kamu rasakan dari pembinaan tersebut ?
|
C. Telaah Afektif
Setelah
mempelajari materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja, siswa diharapkan akan
mampu menerapkan sikap-sikap yang terpuji dalam kehidupan sehari-hari, seperti
:
1. Mengucap
dan Menjawab salam saat bertemu maupun saat hendak pergi dengan orang tua,
guru, dan teman sebaya bahkan kepada anak-anak yang lebih muda.
2. Berjabat
tangan atau bersalaman, selain mengucap dan menjawab salam saat bertemu maupun
saat hendak berpisah juga berjabat tangan dengan orang tua, guru, dan teman
sebaya, hal ini dapat menunjukkan keakraban, kerukunan, pershabatan ataupun
permintaan maaf.
3. Menghindari
berdua-duaan dengan lawan jenis atau pacaran di tempat yang sepi jauh dari
keramaian. Karena pacaran ini mengarah kepada perilaku yang negatif bahkan
menjadi sarana untuk menuju seks bebas. Jadi, berteman seperti baiasa itu lebih
baik dibandingkan dengan pacaran.
4. Berteman
dengan teman-teman yang baik, jangan berteman dengan orang yang mengajak kepada
keburukan ataupun maksiat, seperti minum-minuman, memakai narkoba, merokok,
membolos saat belajar, berani melawan guru atau orang tua, dan perbuatan tidak
baik lainnya.
5. Tidak
memakai pakaian atau busana yang dapat mengundang syahwat, ini khususnya untuk
wanita, siswa diajak untuk memakai pakaian yang sesuai dengan ketentuan islam,
seperti memakai jilbab, pakainnya tidak ketat, pakaian menutup aurat dan
ketentuan islam lainnya.
6. Janagan pernah menonton vidio porno melalui
media apapun, jadi gunakan hp, tablet, dan leptop untuk hal-hal yang positif,
seperti menulis dll.
7. Katakan
Tidak untuk minum-minuman keras, narkoba, rokok dan hal tidak berguna lainnya.
8. Jangan
bersifat hedonis maupun matrealis, seperti berdandan yang berlebihan, baik gaya
baju, gaya rambut, bahkan bertato. Berprilakulah sewajarnya saja.
9. Ikut
aktivitas remaja yang beranfaat seperti olahraga, seni, berorganisasi.
10. Jangan
suka berkeluyuran yang tidak jelas, bermalas-malasan dan suka menunda atau
meremehkan pekerjaan. Jadi bisa menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk hal yang
positif, dan selalu semnagat dalam melaksanakan tugas ataupun pekerjaan.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil
telaah pemakalah, klasifikasi materi akidah dan akhlak madrasah aliyah
khususnya pada materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja sudah bisa
dikategorikan baik, karena adanya keterhubungan SK dan KD yang baik,
sistematika materi yang runtut, bobot materi yang sesuai dengan tingkat
kemampuan atau kondisi peserta didik dan juga materi yang mempunyai banyak
unsur positif yang dapat menggerakkan peserta didik untuk memahami dan
mengaplikasikan akhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu materi
akhlak terpuji dalam pergaulan remaja merupakan materi yang bisa membentuk
karakter/ kepribadian peserta didik untuk menjadi orang yang kuat akidahnya dan
menjadi seorang pribadi yang baik juga berakhlakul karimah.
B. Kritik dan Saran
Kepada
para pendidik dan calon pendidik diharapkan memberikan suatu pembelajaran yang
lebih optimal untuk memandu peserta didik belajar mandiri, materi lebih
dijelaskan secara detail agar peserta didik tidak hanya mampu memahami tetapi
juga mampu mengaplikasikan pembelajaran akidah dan akhlak khususnya pada materi
akhlak terpuji dalam pergaulan remaja yang diperolehnya dalam kehidupan nyata.
Demikian
makalah yang dapat pemakalah sajikan, pemakalah sadar betul bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu bimbingan dari dosen pengampu sangat kami harapkan,
serta kritik dan saran yang membangun dari teman-teman semua sangat kami
harapkan, demi perbaikan makalah selanjutnya. Akhirnya dari harapan kami semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi pemakalah khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hamzah Ya’qub, 1988, Etika Islam,
Bandung: Diponegoro.
Mohammad Kholiq, 2008, Aqidah
Akhlak, Gresik: CV. Putra Kembar Jaya.
Nur Khoiri, 2011, Metodologi
Pembelajaran PAI., Jepara:INISNU.
S. Saifullah Waly, 2006, Metode Belajar Efektif Akidah Akhlak
Kelas IX , Yogyakarta: CV. Media Karya Putra.
Suparman Syukur, 2006, Etika
Religius, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Usman & Ida Inayah
Wati, 2011, Ayo Mengkaji Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas XI,
Jakarta: Erlangga.
![]() |
[1] Usman & Ida Inayah Wati, Ayo
Mengkaji Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2011),
h. 137.
[2] Ibid, h. 137-139.
[5] S. Saifullah Waly,
Metode Belajar Efektif Akidah Akhlak Kelas IX , (Yogyakarta: CV.
Media Karya Putra, 2006), h. 26-27.
[8] Usman & Ida Inayah Wati, Ayo
Mengkaji Akidah Akhlak...., h. 139-140
[9] Ibid, h. 140-144.
[11] Usman & Ida Inayah Wati, Ayo
Mengkaji Akidah Akhlak...., h. 144-147.
[12] Ibid, h. 147.
jazakallah
BalasHapus